SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)
Definisi SCADA
Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) adalah sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memonitor, mengontrol, dan memperoleh data kelistrikan secara real time. Sistem SCADA merupakan kombinasi dari sistem komputerisasi dan telekomunikasi. Media komunikasi yang umum digunakan adalah PLC (power line carrier), serat optik dan radio link. Pada awalnya radio link dan PLC banyak digunakan, terutama karena penggunaan PLC tidak memerlukan jaringan dedicated, tetapi hanya menggunakan jalur transmisi yang ada dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi transmisi. Namun dalam perkembangannya, karena bit rate per second jauh lebih tinggi dari PLC, penggunaan PLC mulai bergeser ke serat optik.
Fungsi SCADA
Fungsi Scada yaitu mengambil sebuah data dari pusat pembangkit listrik serta gardu induk, kemudian informasi akan diproses lalu diterima dan bereaksi terhadap pemrosesan sebuah informasi yang akan dihasilkan nantinya.
1. Pengumpulan dan penyerahan data
2. Proses pemantauan
3. Fungsi kontrol
4. Perhitungan dan laporan
2. Proses pemantauan
3. Fungsi kontrol
4. Perhitungan dan laporan
baca Juga :
Tujuan SCADA
Penggunaan SCADA sebagai sistem monitoring dan pengendalian sistem distribusi tenaga listrik diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan, yaitu:
- Mempercepat proses pemulihan daya ke konsumen yang tidak terganggu
- Minimalkan pemadaman kWh yang disebabkan oleh gangguan atau pemadaman listrik
- Memantau kinerja jaringan, mengatur pemeliharaan atau pengembangan sistem jaringan 20 kV
- Mencoba mengoptimalkan beban jaringan 20 kV
Gunakan peralatan yang terletak di pusat pembangkit listrik dan gardu induk untuk mengumpulkan informasi tentang pengukuran dan indikasi status sistem tenaga. Demikian pula, fungsi kontrol dikirim dari pusat kontrol ke peralatan yang terletak di gardu induk dan pusat pembangkit listrik. Penyampaian dan pengolahan data dilakukan secara real time.
Beberapa istilah dalam sistem SCADA :
1. Telekomunikasi
Telesignaling memperoleh status peralatan listrik di gardu induk atau pusat pembangkit listrik untuk memantaunya di pusat pengawasan, dan terhubung ke modul input digital pada RTU (remote terminal unit) dalam bentuk sinyal alarm dan indikator. keadaan, yaitu keadaan ON atau OFF. Indikasinya memiliki dua status, satu tertutup dan yang lainnya terbuka, seperti PMT, PMS track, PMS jalur, dan PMS yang diarde.
2. Pengendali jarak jauh
Remote control adalah mengirim perintah dari pusat kendali ke RTU (Remote Terminal Unit) untuk mengubah keadaan peralatan listrik.
3. Telemetri
Telemetri adalah proses memperoleh listrik terukur di gardu induk atau pusat pembangkit listrik untuk pemantauan di pusat kendali.
Komponen dasar SCADA
- Komponen pusat kendali, pusat kendali, berupa komputer;
- RTU, perangkat komunikasi, perangkat kerja adaptif, perangkat catu daya dan gardu induk dan gardu distribusi lainnya merupakan bagian dari serangkaian perangkat antarmuka proses;
- Meter peralatan dan terminal klien untuk otomatisasi.
- Fasilitas telekomunikasi yang diperlukan untuk memungkinkan dua atau lebih terminal berkomunikasi satu sama lain.
1. Pusat Kontrol
Pusat kendali merupakan bagian dari sistem kendali dan akan didirikan setelah gardu induk yang akan diawasi siap dan semua kebutuhan infrastruktur (seperti fasilitas telekomunikasi dan bangunan gardu induk, dll) telah tersedia. Perkembangan peralatan RTU untuk gardu induk, gardu penghubung dan gardu distribusi secara bertahap mengikuti perkembangan jaringan, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan urgensi berbagai titik kendali jarak jauh. Hal ini bertujuan agar implementasi rencana sistem SCADA dapat dilaksanakan secara bertahap, tanpa perlu diimplementasikan secara keseluruhan pada saat yang bersamaan, terutama bila bagian-bagiannya tidak mendesak ketika mempertimbangkan penerapan otomatisasi di tempat-tempat tertentu. jaringan.
2. Peralatan RTU
Pada setiap pengimplementasian RTU untuk gardu induk maka semua jaringan out going dan approaching 20 kV serta semua jaringan transmisi 150 kV dan pembangkit-pembangkitnya harus dapat dipantau dan di-controller baik status perlatan-peralatannya maupun besaran-besaran listriknya. Sedangkan pada gardu hubung semua pemutus-pemutus daya LBS harus dapat dimonitor dan di-controller.
3.Perangkat-perangkat Meter Pelanggan Beserta Perangkat Interface
Perlu dilakukan pengembangan dan penggantian meter yang dilengkapi dengan perangkat elektronik untuk memungkinkan dilaksanakannya komunikasi elektronis pelanggan dengan remote focus, pembacaan meter, controller, dan lain sebagainya. Penerapan otomatisasi pelanggan tersebut akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu pada jaringan axle 20 kV yang banyak pelanggan-pelanggan besarnya dengan menggunakan sarana telekomunikasi dissemination line transporter. Hal ini mengingat konfigurasi dissemination line transporter yang tersambung pada suatu axle akan dapat melayani semua pelanggan yang tersambung ke shaft tersebut dengan komunikasi broadcasting.
4.Sarana Penunjang
Sarana penunjang seperti media komunikasi, catu-catu daya dan bangunan-bangunan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari suatu framework pengendalian tenaga listrik. Dengan studi yang konprehensif dan terpadu dapat dilakukan pengembangannya secara efektif dan setahap demi setahap mengikuti tahapan-tahapan pengintegrasian setiap gardu-gardu baru ke dalam framework pusat pengendalian.
5.Penjadwalan Pengembangan
umumnya dalam penjadwalan pengembangan SCADA meliputi beberapa langkah, yaitu :
- Feasibility study
- Proses alokasi dana
- Penunjukan konsultan
- Survey lapangan
- Pembuatan delicate dokumen
- Tender compositions
- Penandatanganan kontrak
- Implementasi
- Test uji coba.