Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model Pada Proses Pengembangan Perangkat Lunak
A. Model Linear Sequential
Pekerjaan dimulai pada pembentukan dari kebutuhan buat semua elemen sistem lalu memilih mana yang akan dipakai dalam pengembangan perangkat lunak.
2. Analisis kebutuhan pada perangkat lunak
3. Perancangan pada perangkat lunak
4. Penulisan kode atau coding
5. Pengujian pada perangkat lunak
jika program sudah selesai coding lalu tahapan saat ini pengujian. pengujian fokus pada logika perangkat lunak, seperti fungsi eksternal serta mencari kemungkinan kecil kesalahan dan memeriksa kembali agar hasil sesuai diinginkan.
6. Pemeliharaan pada perangkat lunak
- Maintenance corrective : mengecek serta mengoreksi kesalahan awal pada perangkat lunak, biasanya terdeteksi saat dijalankan.
- Maintenance adaptive : penyesuaian pada sistem operasi yang baru seperti perkembangan sistem operasi serta sistem dari komputer.
- Maintenance prefektive : pemeliharaan untuk jangka panjang dimana untuk menambahan fungsi kebutuhan pengguna, pengoptimalan kinerja perangkat lunak.
Kelemahan dari model ini linear sequential :
- perubahan dapat menyebabkan masalah baru karena tidak mengikuti alur yang diusulkan.
- mengharuskan kebutuhan pemakai sudah dinyatakan dari awal proses, tetapi kadang tidak dapat terlaksana karena kesulitan dari para pemakai saat ingin mengungkapkan kebutuhan yang diinginkan.
- pengerjaan proyek ini akan selesai pada akir waktu proyek, jadi harus bersabar para pengguna.
- kemungkinan para pengembang dapat menganggur, karena menunggu anggota tim lainnya menyelesaikan masalah pekerjaan.
B. Model Prototyping
model prototyping ini sering dipakai pemakai untuk mendefenisikan objek umum dari sebuah perangkat lunak tanpa melihat dari kebutuhan masukan(input), pemrosesan serta output, sementara itu pengembang tidak terlalu yakin dari segi efesiensi algoritmanya, adaptasi dari sistem operasi, atau bentuk antarmuka yang harus diadaptasikan. Aktivitas model prototyping antara lain :
- Mendefinisikan objek dengan keseluruhan serta identifikasi kebutuhan yang diketahui.
- Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype.
- Uji coba lalu evaluasi model prototype serta melakukan tambahan dan perbaikan terhadap model prototype yang dibuat.
Kelemahan dari model prototyping :
- Pelanggan memerhatikan perkembangan version dari yang di mintanya bisa tidak sadar akan bahwa mungkin model prototype dibuat tergesa-gesa sehingga rancangan yang akan dibuat tidak dapat tersusun dengan sangat baik.
- Pengembang kadang mengerjakan implementasi dengan sembarang, agar cepat perkembangan version selesai.
Baca Juga : masalah pada perangkat lunak
C. Model RAD = Rapid Application Development
model pemrosesan dari pengembangan perangkat lunak yang dilakukan dengan cara linear sequential dimana memperhatikan siklus pengembangan secara singkat. jika kebutuhan dari user dapat dipahami, memungkinkan tim pengembangan perangkat lunak menciptakan sistem fungsional utuh dalam jangka waktu yang singkat sekitar 60-90 hari. Model RAD memperhatikan cakupan :1. Model bisnis
informasi dimana fungsinya sebagai bisnis yang di modelkan kedalam suatu cara untuk menjawabkan pertanyaan ini : apakah Informasi dapat mengendalikan sebuah proses bisnis ? apakah informasi bisa hilang? siapakah yang menjalankan prosesnya ?2. Model data
informasi mendefinisikan bagian dari fase model bisnis serta disaring dengan serangkaian objek data yang dipakai untuk keperluan bisnis itu. Karakteristik berbagai dapat diidentifikasi berupa objek serta hubungannya juga dapat didefinisikan antara objeknya.3. Model proses
informasi di definisikan kedalam fase model data lalu di transformasikan agar mencapai aliran yang ditentukan informasi yang diperlukan oleh implementasi sebuah dalam bisnis. pemrosesan bertujuan agar dapat menambah, menghapus, memodifikasi, serta mendapatkan kembali objek dari data.4. dibuatnya aplikasi
RAD lebih menggunakan proses kerja agar dapat dipakai lagi komponen program yang sudah ada atau membuat komponen baru yang bisa dipakai kembali. pada beberapa kasus alat Bantu otomatis digunakan memfasilitasi kontruksi perkembangan perangkat lunak.5. Pengujian serta pergantian
proses model RAD menggunakan pemakaian kembali komponen sudah diuji. ini dapat efesien dalam pengurangan pemakaian waktu pengujian. komponen baru wajib diuji terlebih dahulu.Baca Juga : mitos perangkat lunak
Kelemahan model RAD :
- Untuk mengerjakan proyek skala besar, model RAD membutuhkan pengembang cukup agar dapat membentuk tim model RAD.
- model RAD membutuhkan cukup pengembang dan beberapa pengguna mempunyai komitmen agar dapat menjalakan aktivitas melengkapi perkembangan sistem dalam waktu yang singkat.
- dapat menimbulkan masalah jika perkembangan sistem tidak dibuat modular.
- model RAD tidak cocok dipakai untuk sistem memiliki resiko teknik tinggi.
D. Model Spiral
- Sulit meyakinkan para pengguna bahwa penggunaan pendekatan bisa dikendalikan.
- Membutuhkan tenaga ahli agar melihat resiko, serta mengandalkannya untuk kesuksesan.
- Belum adanya bukti untuk metode ini apakah cukup efisien karena masih relatif baru.
E. model Fourth Generation Techniques = 4GT
- Bahasa non prosedure dari query berbasis data
- Report generasi
- Data manipulasi
- Interaksi antar layar
- grafik berlevel tinggi
- spreadsheet
- kebutuhan, pelanggan akan menjelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan ditranslasikan kedalam model prototype operasional.
- Translasi dari kebutuhan menjadi model prototype operasional, Serta melakukan implementasi dengan memakai bahasa generasi keempat jika aplikasi yang dibuat relatif skala kecil.
- Aplikasi skala besar, dibutuhkan sebuah strategi perancangan sistem.
- Pengujian perangkat lunak.
- Mendokumentasikannya.
- Melaksanakan seluruh aktivitas agar memecahkan solusi dari masalah yang membutuhkan paradigma perkembangan perangkat lunak.