Cara Uji Hipotesis Aplikasi SPSS
1. Rumah Sakit XUY melakukan rekap data jumlah pasien selama 20 Hari. Berikut data hasil pengamatan, adalah :
Tabel 1. Perhitungan Jumlah Pasien Oleh Pihak Rumah Sakit
Pada bagian administrasi menyatakan bahwa selama 20 hari rata-rata jumlah pasien di rumah sakit XUY sebanyak 22 Orang. Uji hipotesis apakah pernyataan tersebut benar jika digunakan taraf signifikasi 5% ( Note : Lakukan uji normalitas terlebih dahulu ). Lakukan analisis untuk menguji apakah hasil pengujian jumlah pasien yang dilakukan sama dengan keterangan pihak Rumah Sakit. berikut ini adalah hipotesis yang akan diuji adalah :
H0: μ = 22
( Tidak terdapat perbedaan antara perhitungan jumlah pasien dan pihak rumah sakit)
H1: μ ≠ 22
(terdapat perbedaan antara perhitungan jumlah pasien dan pihak rumah sakit)
α = 0,05
Untuk menguji hipotesis di atas menggunakan SPSS, terlebih dahulu lakukan input
seperti Tabel 1.
Gambar 1. Input SPSS
Selanjutnya klik menu Analyze, lalu pilih Compare Means serta pilih One-Sample t-Test.
Sehingga muncul kotak dialog, kemudian pindahkan Jumlah_Pasien ke Test Varibale(s) dan input nilai 22 pada Test Value, selanjutnya klik Option, dan pastikan Confidence Interval yang diisi 95%, Langkah selanjutnya klik Continue dan Klik OK sehingga diperoleh outputnya.
T-TEST
/TESTVAL=22
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Jumlah_Pasien
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
EXAMINE VARIABLES=Jumlah_Pasien
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
*. ini adalah batas bawah yang sebenarnya.
a. Lilliefors Significance Correction
Jumlah_Pasien
Jumlah_Pasien Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
.00 1 .
3.00 1 . 589
9.00 2 . 001223444
8.00 2 . 56677778
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Berdasarkan output di atas, diperoleh informasi bahwa ukuran sampel 2 dengan rata-rata jumlah pasien adalah 23,25, dengan standar deviasi 3,567 dengan standar error adalah 0,798. Nilai statistik uji t diperoleh adalah 1,567 dengan derajat kebebasan 29 dan sig.(2-tailed) atau pvalue sebesar 0,134. Pada kriteria uji yang dipakai yaitu tolak H0 jika p-value < a atau |t â„Ž itung| > ttable , dan H0 diterima untuk sebaliknya. Hasil perhitungan menunjukan bahwa 0,134 > 0,05, artinya H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan perhitungan antara jumlah pasien dan pihak rumah sakit mengenai banyaknya jumlah pasien.
2. Dua macam shampoo harus di teliti, yaitu merk S dan merk D. Berdasarkan harga, merk S lebih murah daripada merk D. Penelitian dilakukan untuk menilai masing-masing shampoo Digunakan untuk penderita ketombe akut selama 6 bulan. Berdasarkan masing-masing shampoo diambil 6 percobaan, yang nilainya dapat dilihat pada tabel berikut :
Penelitian berpendapat bahwa shampoo merk S yang harganya lebih murah lebih layak digunakan kecuali ada alsan kuat untuk mempercayai bahwa shampoo merk D yang lebih layak digunakan. Gunakan taraf signifikansi 5% untuk menguji penelitian tersebut.
Dependent Sample t-test
Uji ini hampir sama dengan independent sample t-test, perbedaannya terletak pada kedua sampel bukan merupakan sampel bebas namun sampel berpasangan. Asumsi yang harus dipenuhi adalah sampelberpasangan yang berdistribusi normal. Perhatikan persoalan berikut ini, Pengujian kualitas sampo (mililiter) yang diberi dua jenis merk.
Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah :
H0: μ0 = μ1
(Rata-rata banyaknya produktifitas sampo yang diberi perlakuan merk S dan merk D adalah sama)
H1: μ0 ≠ μ1
(Rata-rata banyaknya produktifitas sampo yang diberi perlakuan merk S dan merk S adalah tidak sama)
α = 0,05
Pada SPSS lakukan langkah berikut :
1. Masukkan data di atas sesuai variabel.
2. Klik menu Analyze, lalu klik Compare Means dan Paired-Samples T Test
3. Klik Merk S dan drag ke kotak paired pada kolom variable 1 dan Merk D ke Variable 2, Untuk Options, gunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%, klik Continue.
4. Untuk mengakhiri klik OK, maka akan ditampilkan outputnya sebagai berikut :
T-TEST PAIRS=Merk_S WITH Merk_D (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Tabel pertama menjelaskan bahwa rata-rata shampoo merk S adalah 86,33 milliliter dengan standar deviasi 4,320 milliliter dan standar error 1,764 milliliter sedangkan shampoo merk D rata-rata 88,67 milliliter dengan standar deviasi 2,658 milliliter dan standar error 1,085 milliliter.
Tabel kedua menyajikan penelitian korelasi antara kedua variable, dari perhitungan diperoleh 0,760 yang artinya hubungan antara kedua variable sangat kuat ( jika shampoo dari merk A naik maka shampoo dari merk B naik). Korelasi semakin dekat dengan 1 artinya semakin kuat hubungan antara Variable-variable tersebut.
Tabel ketiga untuk menuntukan pengambilan keputusan. Kriteria uji yang digunakan adalah tolak H0 jika p-value < a dan H0 diterima untuk sebaliknya. Berdasarkan penelitian diperoleh 0,104 > 0,05. Sehingga H- diterima, yang artinya rata-rata banyaknya produktifitas shampoo yang diberikan perlakuan shampoo merk S dan merk D adalah hampir sama.
sekian dulu materi pelatihan pengujian hipotesis terhadap pasien dan merek shampo, semoga bermanfaat..